Sabtu, 04 Maret 2017

KETIKA UJIAN CINTA MENERPA


Nama ku Khadijjah AL-Khumaira Az-zahra biasa di panggil khumaira seorang akhwat berpipi kemerah-merahan, bermata bulat yangg berwarna cokelat dan berbinar jeli,berbibir pink tipis dengan ciri khas senyuman yang manis dan mempesona.

Aku adalah seorang  akhwat berfisik lemah, sering sakit-sakitan dan sudah bosan dengan ruangan rumah sakit.akhwat melan kholis. sering punya masalah yang bikin droop dan seorang akhwat yang mempunyai  kelemahan soal perasaan soal cinta dan tentang ikhwan.

Tetapi akau terkenal dengan wajah yang ceria sumringah penuh senyuman kebahagiaan. Ya padahal senyuman  kepalsuan, senyuman sandiwara tetapi senyuman yg ikhlas.?
Aku adalah seorang akhwat yang selalu menundukan pandangan Ghadul bashar gitu.ya akhwwat yg selalu mendukan pandangan tetapi tetap cantik, walau cerewet tetapi asyik.dan selalu tersenyum manis walaupun hati sedang pahit. Aku adalah mahasiswa semester 5 di salah satu universitas ternama di Bandung. Tempat tinggal asliku di lampung ,tepatnya di Tulang bawang.

Hari ini seharusnya adalah hari yang penuh kebahagiaan. hari yang penuh senyuman dengan senyuman kebahagiaan.hari dimana aku melepas masa lajangku.ya seharusnya hari ini aku resmi menyandang gelar seorang istri. Seharusnya hari ini  aku adalah wanita paling bahagia,menjadi Ratu sehari di pelaminan.tersenyum riang bersama sang suami dan sanak keluarga kerabat,sahabat,teman dan orang-orang yang ikut  merayakan hari walimah ku.

Tetapi ALLAH mempunyai rencana lain.ALLAH mengundur ikatan suci ini,mengundur untuk menyempurnakan separuh agama.mungkin skenarrio ALLAH lebih indah dibanding rencana yang ku buat.
Tiga hari yang lalu calon imam haqiqiku kecelakaan, keluarga tertimpa musibah yangg luar biasa  ilham ali al-fatih nama calonku, dia meninggal dunia saat akan menemui keluargaku saat akan memberikan seserahan padaku.aku yg mengetahui kejadian itu  lantas shook. 

Aku droop dan sekarang ini aku masih berbaring di ruangan rumah sakit, aku bosaan aku letih dengan ujian dan cobaan yang telah ALLAH berikan kepadaku begitu beratnya hingga aku pun harus bolak balik ke rumah sakit karena fisikku yang trermat lemah, badanku ringkih, penyakit selalu berdatangan pada tubuhku, ahhh entah lah cobaan apalagi ini, seharusnya aku sudah bahagia bersama imam haqiqi ku seharusnya aku sudah menikah dan menyandang gelar istri ,,,

Aku mengeluh pada ALLA.aku berbisik pada diriku sendiri ‘’ya ALLAH kenapa kau tak menyabut nyawaku saja sekalian aku sudah lelah ya RAAB aku ingin menyusul calon imam haqiqi ku aku rindu pada MU ya ALLAH aku lelah dengan cobaan ini, aku letih sekali ya Allah aku sudah tidakkuat lagi, aku ingin pulang ke rahmatullah saja.’’ Hati ku berbisik mengadu pada ALLAH,dan disusul dengan bendungan yg sedari tadi ku tahan bendungan air mata ku pun meluap membasahi pipi serta wajah pucatku.
Ku menghela nafas dalam-dalam mencoba tersenyum.

Sudah berapa banyak biaya ummy abby untuk mengobati penyakitku,ah entah lah sudah tak bisa terhitung jumlahnya karena teramat sering ku menghabiskan uang mereka hanya untuk mengobati penyakitku.
Aku sudah letih ya Rabb,aku ingin tenang di pangkuanmu,aku sudah tak sanggup lagi.

Setelah sekian lama orang tuaku menyembunyikan penyakit apa yang di derita olehku.Dan pada akhirnya aku mengetahuinya, ya aku mengetahui penyakit apa yg telah menggerogoti tubuh ini. Leukimia, penyakit yg melekat di tubuhku,dan di tafsirka umurku tak lama lagi. tetapi aku tetap percaya bahwwa ummur itu hanya ALLAH yg tau, bisa jadi sebentar lg aku meninggal atau bahkan masih lama aku hidup.

Ummy abby dan calon mertuaku terus menghiburku, menasehatiku dan mencoba menabahkanku. mereka bilang bahwa ini semua sudah di gariskan oleh ALLAH. ya aku pun tau akan hal itu. tapi mereka tak pernah merasakaan apa yang kurasakan. hatiku  merintih kesakitan, dadaku sesaak sangat, dan badanku lunglai lemas serasa gelap dan aku pun tersungkur tak sadarkan diri saat mendengar bahwa calon suamiku telah tiada.

Aku berusaha bangkit, aku terus berdo’a agar calon imam ku tenang di alam sana, dan mendapatkan bidadari kayangan yg jauh lebih sempurna. Ku coba tersenyum walau berat,ku paksakan bibir tipis ini untuk bergerak tersenyum dan akirnya bisa.

Allhamdulillah, aku akan mengikhlaskanmu walau hati ini perih dan akan mencoba bangkit move on dari mu.


0 komentar:

Posting Komentar