Sabtu, 04 Maret 2017

DI BAWAH RINTIHAN HUJAN



OLEH:YESI SULISTIANI
(KHUMAIRA AZ-ZAHRA)

Ku berjalan di derasnya hujan, agar engkau tak tahu kalau aku sedang menangis, kakiku terus melangkah menyusuri lorong kerinduan, bersama tiupan angin kekecewaan,petir kagalauanpun menyambar sedikit menerangi hati yang gelap. Gemuruh suara gelugur kesedihan,mencakar relung hati yang paling dalam.

Jilbab biru yang ku pakai terulur keseluruh tubuhkupun terhempas, basah kuyup begitupun dengan gamis pink baby yang ku kenakan saat ini pakaianku basah mewakili pipi kemerah-merahanku, juga hati dan perasaanku yang teriris-iris hingga meluapkan air mata dengan derasnya. 

Badanku lunglai tengsungkur tak berdaya,kepalaku menunduk terdiam seribu bahasa,jemariku tergenggam dengan sendirinya. Aku menjerit dengan sekuat tenaga, aku menjerit menyebut nama-Mu Sang Maha Cinta, ALLAH..!

Ku kembali tertunduk menangis, wajahku kusut daguku menempel pada lutut, aku mengeluarkan beban dan gemuruh di dada. Menangis tersungkur lemah tak berdaya, dengan kaki terlipat dan jemari yang tergenggam kuat, Allah bantu aku.! Kuatkan hamba-Mu!

Pandanganku tertuju pada rerumputan dan ilalang yg bergoyang tertiup angin kerinduan bersama tetesan air hujan kesedihan,alam serasa bersahabat sekali denganku saat ini. Dia tahu apa yang di rasakan oleh hatiku.hati yang perih, yang tak dapat ku jelaskan. 

Kekecewaan, kerinduan, kegelisahan, kegalauan campur aduk menjadi satu yang tak mampu untuk ku deskripsikan. Jemariku pucat kebiru-biruan, dan mulai mengerut keriput akibat air hujan yang membuatku mengigil kedinginan.

Aku berusaha bangkit dan tersenyum, melawan keterpurukan, di bawah rintihan hujan.

0 komentar:

Posting Komentar