Sabtu, 11 Maret 2017

KETIKA AKU JATUH HATI


Ku taruh harapan pada ALLAH semata. harapan untuk bisa menjadi bidadari istana rumah tangga kita, yg selalu kau bimbing yg selalu kau ingatkan ketika aku berbuat salah.
Aku mencintaimu dalam diam wahai pangeran cintaku,aku mengagumimu aku menyukai dan menyayangimu diam-diam dalam-dalam, menyebutmu dalam doa-doa ketika bermunajat di sepertiga malam ku, mendoakanmu seusai shalat. dan ketika aku mengingatmu ketika aku berbayang akan dirimu.


Syair cinta dari bidadari untuk sang pangeran pujaan hati;

Wahai pangeran sejauh manapun pengembaraan dan petualanganmu.
 dimanapun kau berada saat ini,
Aku adalah labuhan tempat terakhir kau singgah,
Wahai pangeran pujaan hatii aku mencintaimuuu, aku menyayangimu, di setiap waktu.
Aku menunggumu di batas waktu, bila kau mampu.
Aku akan menanti kedatanganmu, menanti kau yg berhadapan dengan waliku, kau yg akan meminangku, dan kita tersenyum bersama melihat kedua keluarga yg saling berbicara menentukan tanggal dan waktu pernikahan kita.

Aku disini yang selalu menitikan air mata cinta di karenakan hati ku yang rapuh ketika melihatmu ketika rasa cinta ini  sudah tak mampu lagi ku bendung,
Aku hanya bisa berdzikir pada  sang maha cinta berharap ketenangan di hati ini.
Mungkin aku akan menitikan bulir air mata sederas-derasnya ketika melihat kau bersama orang lain, walau hanya sekedar chatingan kalau saling berkomentar di medsosmu, tapi ketahilah itu sudah sangat membuatku cemburu padanya.
Aku tidak mau kau duakan ya.

Sungguh Aku ingin seperti fatimah  yang cintanya tak di duakan oleh ali.
Wahai pangeran tahukah kau ketika angin malam menyapaku, aku selalu menitipkan salam rindu untukmu, aku selalu berharap kau juga merinduiku, yaa semoga saja bergitu.

Wahai pangeran tahukah kau, ketika hujan rintik rintik turun membasahi jagat ini, aku selalu memandang rintikan hujan  di balik jendela kamarku aku tersenyum memandangnya. rintik hujan sampaikanlah padanya kalau aku mencintainya.
Aku terus menyebutnya dalam do’a.
Entah rasa apa ini?
Semacam rasa rindu tetapi tidak berani mengungkapkannya.
Semacam rasa cemburu tetapi tidak sanggup menyampaikannya.
Aku terdiam di balik kata cinta dalam ikhlas.
Ikhlas menerima ketentuan-NYA.






0 komentar:

Posting Komentar