Minggu, 09 April 2017

Tiga Hadits Nabi yang Menyebut Peran Sosial bagi Perempuan



Apa khabar sholihah? Semoga sehat selalu ya..Ini nih yang perlu kita ketahui bersama, tentang bolehnya perempuan muslimah berperan aktif dalam aktivitas sosial. Rasul dan sahabiyah memberikan arahan tentang peran sosial bagi perempuan, apa saja dalilnya? Yuk disimak tiga hadits dari Nabi berikut :

Hadits 1:
Dari Al-Syifa binti 'Abdullah : Rasulullah Saw. menemuiku ketika aku sedang berada di rumah Hafshah. Beliau bersabda kepadaku, "Mengapa kamu tidak mengajarkan kepada Hafshah sesuatu untuk mengetahui bahwa suatu perkataan tidak berguna dan tidak pula bermanfaat (ruqyah al-namilah) sebagaimana kamu mengajarinya tulis-menulis." (HR Ahmad dan Abu Dawud)

Hadits ini merupakan dalil keutamaan perempuan muslim terlibat dalam pengajaran. "Sesungguhnya peran yang seharusnya dilakukan oleh muslimah ditengah masyarakat sangat beragam dan mencakup berbagai aspek, namun yang terpenting adalah dalam bidang pendidikan," begitu yang ana baca dalam buku yang ditulis oleh Badwi Mahmud Al-Syaikh seorang penulis buku best seller di Timur Tengah.

Tentu arahan dari Rasul ini kita semua bisa memahaminya ya..? Karena buta agama dan buta ilmu pengetahuan bisa membuat umat islam terbelakang. Kalau para muslimah pada gaptek, cupu dan gak ngerti agama, wah kita pasti bakal ketinggalan jauh sama orang-orang kafir, terus bagaimana nanti generasi yang dilahirkan? Subhanallah, Nabi Muhammad memang benar perintahnya dan tauladan yang sempurna.

Yuk yang punya cita-cita jadi guru, pada semangat dan jangan ragu untuk menjadi pendidik, khususnya pengajar dalam bidang agama kita, karena itu bagian dari hal yang menyelamatkan.
Eits, tapi harus tetap menjaga adab adab dan etika sebagai seorang muslimah, harus tetap menjaga ketakwaan dan tidak menceburkan diri dalam tindakan yang diharamkan di lingkungan pendidikan.

Hadits 2 :
Dari 'Ubaidullah Al-Anshari: Kulihat 'Ummu Al-Darda' di atas pelananya tanpa penutup. Ia sedang merawat seorang laki-laki dari kalangan Anshar ahli masjid. (HR. Al-Bukhari)

Hadits ini menerangkan tentang dibolehkannya seorang muslimah merawat laki-laki sakit yang bukan mahromnya. Ibnu Hajar Al-Asqalani, dalam Al-Fath, berkata, "Penulis menyebutkan hadits 'Aisyah yang berkata, 'Ketika Rasulullah Saw.tiba di Madinah, Abu Bakar dan Bilal menderita sakit. Lalu, aku menemui mereka...(dan seterusnya).' Ada sanggahan bahwa peristiwa itu terjadi sebelum ada berintah untuk memakai hijab. Dijawab, bahwa hal itu tidak tercela. Perempuan boleh merawat laki-laki asalkan memakai hijab."

Nah, jadi jangan ragu-ragu ya kalau mau jadi perawat..hehe. meskipun nanti bakal merawat ikhwan-ikhwan yang sakit, itu dibolehkan asal memakai hijab, tentu hijab syar'i ya..

Hadits 3 :
Dari 'Aisyah r.a: Suatu hari, seorang pengemis lewat di depan 'Aisyah lalu ia memberikan sedikit makanan. Lalu lewat lagi seseorang yang berpakaian bagus dan tampak makmur, 'A'isyah mempersilahkannya duduk lalu memberikannya makanan. Ketika ditanya mengapa memberikan perlakuan yang berbeda, 'A'isyah menjawab, "Rasul Saw. bersabda, 'tempatkanlah orang-orang sesuai kedudukan mereka." (HR. Abu Dawud)

Nah, hadits yang ini memberikan dalil tentang peran sosial seorang muslimah. Jadi seorang muslimah boleh mencari amal pahala dalam rangka membantu orang miskin, misalnya kalau zaman sekarangkan ada tuh ibu-ibu yang menjual nasi gratis untuk para pengemis dan gelandangan, juga yang memberi makan gratis khusus pada hari jum'at, dan lain-lain. Keren ya mereka.

Muslimah muslim harus terlibat dalam masalah-masalah sosial agar keberadaan kita banyak memberikan manfaat bagi orang lain sebagaimana hadits Nabi, "sebaik-baik orang diantara kalian adalah yang banyak memberikan manfaat bagi orang lain."

Yuk semangat..!!

*Disari dari buku 100 Pesan Nabi untuk Wanita

0 komentar:

Posting Komentar